10 Cara Menabung Jaman Dulu Yang Masih Dilakukan

10 Cara Menabung Jaman Dulu Yang Masih Dilakukan

10 Cara Menabung Jaman Dulu Yang Masih Dilakukan

10 Cara Menabung Jaman Dulu Yang Masih Dilakukan

Menabung adalah salah satu kebiasaan baik yang harus ditanamkan sejak dini. Dengan menabung, kita bisa mengelola keuangan dengan lebih baik dan menyiapkan dana untuk berbagai keperluan di masa depan. Namun, menabung tidak selalu mudah dilakukan, apalagi di zaman sekarang yang banyak godaan dan kebutuhan. Oleh karena itu, kita bisa belajar dari cara menabung jaman dulu yang masih dilakukan sampai sekarang.

Cara menabung jaman dulu mungkin terlihat sederhana dan kuno, tapi ternyata cukup efektif dan ampuh untuk mengumpulkan uang. Beberapa cara menabung jaman dulu bahkan sudah menjadi tradisi dan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Apa saja sih cara menabung jaman dulu yang masih dilakukan sampai sekarang? Simak ulasannya berikut ini.

1. Celengan Berbagai Bentuk

Celengan adalah media tabungan yang paling sering kita temui sehari-hari. Celengan merupakan alat efektif dalam melatih anak-anak untuk menabung. Pada awalnya, celengan hanya terbuat dari tanah liat, tapi celengan kini tampil lebih vervariasi. Ada yang terbuat dari plastik, tanah liat, hingga besi.

Bagian paling menyenangkan dari menabung di celengan adalah mengeluarkan uang di dalamnya. Banyak dari kita akan berusaha menebak dan menghitung jumlah uang yang tersimpan. Cara ini masih dilakukan hingga hari ini dan masih efektif lho!

2. Tabungan Siswa

Buku yang satu ini dikenal oleh murid-murid SD pada masanya. Buku tabungan siswa berguna untuk mendata uang yang ditabung siswa. Setiap siswa SD dianjurkan untuk menyisihkan uang jajannya tanpa nominal tertentu, bisa Rp100, Rp500, hingga Rp1 ribu.

Warnanya kebanyakan merah muda dengan kertas yang sangat tipis. Ukurannya juga kecil, cocok untuk disimpan di saku. Di akhir tahun ajaran, biasanya guru yang berperan sebagai pengelola buku tabungan tersebut akan membagikan hasil tabungan tersebut, atau bisa juga digunakan untuk liburan kenaikan kelas.

3. Titip ke Orang Tua

Cara menyimpan uang jadul yang satu ini cukup praktis, yaitu dengan menitipkan uang ke orang tua. Kebanyakan anak-anak pasti akan menitipkannya ke ibu. Cara menyimpan uang yang satu ini bisa dibilang antara aman dan berisiko.

Sisi amannya adalah uang kita akan tetap utuh dipegang sosok yang dipercayai, yaitu orang tua. Namun, ada kalanya uang yang kita titipkan ujung-ujungnya tidak kembali. Meski begitu, cara ini masih banyak dilakukan oleh anak-anak maupun orang dewasa yang ingin menyimpan uangnya dengan aman.

4. Di Bagian Kasur

Dulu, kasur tak hanya dijadikan alas tidur yang empuk. Melainkan juga tempat menyimpan uang. Banyak orang menganggap kasur sebagai tempat teraman untuk menyimpan uang, terutama jika kasur tersebut sering ditempati pemiliknya.

Uang yang disimpan di kasur bisa diletakan di berbagai titik, bisa di bawah kasur atau di bawah bantal, atau bisa juga di dalam bantal atau di dalam kasur itu sendiri. Cara ini masih dilakukan oleh beberapa orang yang tidak percaya dengan sistem perbankan atau ingin menyembunyikan uangnya dari orang lain.

5. Di Bawah Tanah

Cara menabung jaman dulu yang satu ini mungkin terdengar ekstrem, tapi nyatanya ada yang melakukannya. Beberapa orang memilih untuk menyimpan uangnya di bawah tanah dengan cara menggali lubang dan menaruh uang di dalamnya. Biasanya, uang yang disimpan di bawah tanah adalah uang dalam jumlah besar atau berharga.

Cara ini dilakukan untuk menghindari pencurian atau kebakaran yang bisa merusak uang. Namun, cara ini juga memiliki risiko, yaitu uang bisa basah, rusak, atau hilang karena lupa tempatnya. Cara ini mungkin jarang dilakukan sekarang, tapi masih ada yang melakukannya sebagai cara menyimpan uang tradisional.

6. Di Dalam Bambu

Bambu adalah salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Selain untuk bahan bangunan, alat musik, atau kerajinan tangan, bambu juga bisa dijadikan tempat menyimpan uang. Caranya adalah dengan memotong bambu menjadi beberapa bagian dan membuat lubang di salah satu ujungnya.

Uang yang ingin disimpan bisa dimasukkan ke dalam lubang tersebut dan ditutup dengan kertas atau kain. Bambu yang berisi uang bisa disimpan di rumah atau di kebun. Cara ini dilakukan untuk melindungi uang dari tikus, rayap, atau pencuri. Cara ini masih dilakukan oleh beberapa orang yang tinggal di pedesaan atau daerah terpencil.

7. Di Dalam Botol

Cara menabung jaman dulu yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Yaitu dengan menggunakan botol bekas sebagai tempat menyimpan uang. Biasanya, botol yang digunakan adalah botol minuman kemasan yang ukurannya cukup besar dan memiliki leher sempit.

Uang yang ingin disimpan harus dilipat kecil-kecil agar bisa masuk ke dalam botol. Botol yang berisi uang bisa disimpan di lemari, rak, atau tempat lain yang aman. Cara ini dilakukan untuk mengumpulkan uang receh atau koin yang sering disepelekan. Cara ini masih dilakukan oleh banyak orang sekarang karena cukup praktis dan mudah.

8. Di Dalam Kotak Rokok

Cara menabung jaman dulu yang satu ini mungkin hanya dilakukan oleh para perokok. Yaitu dengan menggunakan kotak rokok bekas sebagai tempat menyimpan uang. Biasanya, kotak rokok yang digunakan adalah kotak rokok kretek yang terbuat dari kertas tebal dan memiliki tutup lipat.

Uang yang ingin disimpan harus dilipat kecil-kecil agar bisa masuk ke dalam kotak rokok. Kotak rokok yang berisi uang bisa disimpan di saku, dompet, atau tempat lain yang aman. Cara ini dilakukan untuk menyisihkan sebagian uang rokok untuk keperluan lain. Cara ini mungkin masih dilakukan oleh beberapa perokok sekarang karena cukup simpel dan hemat.

9. Di Dalam Amplop

Cara menabung jaman dulu yang satu ini mungkin sering kita lakukan saat mendapatkan angpao atau hadiah dari orang tua atau kerabat. Yaitu dengan menggunakan amplop sebagai tempat menyimpan uang. Biasanya, amplop yang digunakan adalah amplop berwarna merah atau kuning yang memiliki lambang keberuntungan atau ucapan selamat.

Uang yang ingin disimpan bisa dimasukkan ke dalam amplop tanpa harus dilipat. Amplop yang berisi uang bisa disimpan di dalam buku, laci, atau tempat lain yang aman. Cara ini dilakukan untuk menghargai uang yang diberikan oleh orang lain dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Cara ini masih dilakukan oleh banyak orang sekarang karena cukup rapi dan sopan.

10. Di Dalam Buku

Cara menabung jaman dulu yang satu ini mungkin sering kita lakukan saat ingin menyembunyikan uang dari orang lain. Yaitu dengan menggunakan buku sebagai tempat menyimpan uang. Biasanya, buku yang digunakan adalah buku tebal yang jarang dibaca atau buku bergambar yang menarik.

Uang yang ingin disimpan bisa dimasukkan ke dalam halaman buku tanpa harus dilipat. Buku yang berisi uang bisa disimpan di rak buku, meja, atau tempat lain yang aman. Cara ini dilakukan untuk melindungi uang dari pandangan orang lain dan membuatnya tidak mudah dicuri. Cara ini masih dilakukan oleh beberapa orang sekarang karena cukup kreatif dan unik.

Kesimpulan

Itulah 10 cara menabung jaman dulu yang masih dilakukan sampai sekarang. Meski terlihat sederhana dan kuno, cara-cara tersebut ternyata cukup efektif dan ampuh untuk mengumpulkan uang. Beberapa cara menabung jaman dulu bahkan sudah menjadi tradisi dan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Cara menabung jaman dulu bisa kita tiru dan terapkan sekarang untuk mengelola keuangan dengan lebih baik dan menyiapkan dana untuk berbagai keperluan di masa depan. Namun, kita juga harus mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan dalam menyimpan uang. Jika kita merasa kurang aman atau nyaman dengan cara menabung jaman dulu, kita bisa memilih cara menabung modern yang lebih praktis dan mudah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *